TOKOH
PUNAKAWAN
Dalam pewayangan tersebut ada
beraneka macam tokoh. Konon Sunan Kalijaga telah menciptakan wayang kulit
tersebut untuk sarana dakwah, agar manusia senantiasa Eling marang GUSTI ALLAH.
banyak sekali karakter
pewayangan. Diantara tokoh-tokoh wayang kulit ada tokoh yang disebut Punakawan. Punakawan
adalah karakter yang khas dalam wayang Indonesia. Mereka melambangkan
orang kebanyakan. Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti
penasihat para ksatria, penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran
dan kebijakan. Dalam wayang Jawa karakte
rpunakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk. Dalam
wayang Bali karakter punakawan terdiri atas Malen dan Merdah (abdi
dari Pandawa) dan Delem dan Sangut (abdi dari Kurawa)
Punakawan itu berasal dari kata-kata
Puna dan Kawan. Puna berarti susah; sedangkan kawan berarti kanca, teman atau
saudara. Jadi arti Punakawan itu juga bisa diterjemahkan teman/saudara di kala
susah.
Ada penafsiran lain dari
kata-kata Punakawan. Puna bisa juga disebut Pana yang berarti terang, sedangkan
kawan berarti teman atau saudara. Jadi penafsiran lain dari arti kata Punakawan
adalah teman atau saudara yang mengajak ke jalan yang terang.
Penafsiran lainnya, Puna atau Pana
itu berarti fana. Jadi Punakawan juga bisa ditafsirkan teman/saudara yang
mengajak ke jalan kefanaan. Jadi jika digabungkan maka arti dari tokoh Semar,
Nala Gareng, Petruk, Bagong itu memiliki arti 'bergegaslah memperoleh kebaikan,
tinggalkanlah perkara buruk'.
Semar
Semar berasal dari kata Samara
(bergegas). Semar merupakan pusat dari punakawan sendiri dan asal usul dari
keseluruhan punakawan itu sendiri. Semar disegani oleh kawan maupun lawan Semar
menjadi rujukan para kesatria untuk meminta nasihat dan menjadi tokoh yang
dihormati. Namun karakter tetap rendah hati, tidak sombong, jujur, dan tetap
mengasihi sesame dapat menjadi contoh karakter yang baik. Penuh kelebihan
tetapi tidak lupa diri karena kelebihan yang dimiliki.
Filosofi : Semar,dengan jari
telunjuk seolah menuding,melambangkan KARSA/keinginan yang kuat untuk
menciptakan sesuatu. mata yang menyipit juga melambangkan ketelitian dan
keseriusan dalam menciptakan.
Gareng
Nala Gareng berasal dari kata nala
khairan (memperoleh kebaikan). Gareng adalah anak Semar yang berarti pujaan
atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tak pandai
bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia sangat lucu
dan menggelikan. Nala gareng merupakan tokoh punakawan yang memiliki
ketidaklengkapan bagian tubuh. Nala gareng mengalami cacat kaki, cacat tangan,
dan mata.Karakter yang disimbolkan adalah cacat kaki menggambarkan manusia
harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Tangan yang cacat menggambarkan manusia
bisa berusaha tetapi Tuhan yang menentukan hasil akhirnya. Mata yang cacat
menunjukkan manusia harus memahami realitas kehidupan
Filosofi : anak pertama Semar,dengan
tangan yang cacat,kaki yang pincang,mata yg juling,melambangkan CIPTA.bahwa
menciptakan sesuatu, dan tidak sempurna, kita tidak boleh menyerah.bagaimanapun
kita sudah berusaha.apapun hasilnya,pasrahkan padaNya.
Petruk
Petruk berasal dari kata fat ruk
(tinggalkanlah). Petruk adalah anak kedua Semar. Tokoh petruk digambarkan
dengan bentuk panjang yang menyimbolkan pemikiran harus panjang. Dalam
menjalani hidup manusia harus berpikir panjang (tidak grusa-grusu) dan sabar.
Bila tidak berpikir panjang, biasanya akan mengalami penyesalan di akhir.
Petruk merupakan tokoh yang nakal dan cerdas, serta bermuka manis dengan
senyuman yang menarik hati, panda berbicara, dan juga sangat lucu. Ia
suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya.
Filosofi : anak kedua Semar. Dari
kegagalan menciptakan Gareng, lahirlah Petruk. dengan tangan dan kaki yg
panjang, tubuh tinggi langsing, hidung mancung,wujud dari CIPTA, yang kemudian
diberi RASA, sehingga terlihat lebih indah dengan begitu banyak kelebihan.
Bagong
Bagong berasal dari kata al ba gho
ya (perkara buruk).Bagong adalah punakawan Jawa. Bagong adalah anak bungsu
Semar atau punakawan ke 4. Dalam cerita pewayangan, Bagong adalah tokoh yang
diciptakan dari bayangan Semar. Bagong bertumbuh tambun gemuk seperti halnya
Semar. Namun seperti anak-anak semar yang lain, Bagong juga suka bercanda
bahkan saat menghadapi persoalan yang teramat serius. serta memiliki sifat
lancang dan suka berlagak bodoh. Ia juga sangat lucu. Karakter yang
disimbolkan dari bentuk bagong adalah manusia harus sederhana, sabar, dan tidak
terlalu kagum pada kehidupan di dunia
Filosofi : anak ketiga Semar. Wujud dari
KARYA. dialah yg dianggap sebagai manusia yang sesungguhnya. walau petruk
lengkap dengan keindahan dan kesempurnaan, tapi bagong lah yang dianggap
sebagai manusia utuh. karena dia memiliki kekurangan. Jadi manusia yang
sejati adalah manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan. jadi jangan takut
atau malu karena kekurangan kita. karena kekurangan itulah yang menjadikan kita
manusia seutuhnya.yang perlu kita pikirkan sekarang adalah, bagaimana meminimalkan
kekurangan kita, dan memaksimalkan kelebihan kita. karena bagaimanapun
kekurangan dan kelebihan itu tidak bisa kita buang atau kita hilangkan.
0 komentar:
Posting Komentar